my home sweet home :)

September 27, 2011

Mylove Mylife

Aku dilahirkan di baturaja 2 april 1995, dari seorang ayah bernama Dharmawan Irianto, dan ibu bernama wahida .. Aku anak k2 dari 3 bersaudaraa. Yang pertama seorang perempuan yang bernama Arianti anggraini . 1 juli 1990 , sekarang meneruskan di salah satu perguruan tinggi di jakarta , Trisakti jurusan FK. Sebagai anak yang pertama ia seorang yang sangat dapat dijadikan contoh untuk kami adik-adiknya .

Yang terakhir seorang laki-laki yang bernama Yudha Tri Darma Wastu. 14 oktober 2000. duduk dibangku SMP di baturaja . Ia adik ku laki-laki satu satunya yang sangat amat amat perhatian dengan aku meski kami sering berkelahi sangat sering mungkin tiap hari.

Dan aku anak tengah yang terus berusaha untuk melakukan yang terbaik dari yang terbaik

Kami di dalam keluarga sangat bahu membahu, saling menjaga satu sama lain, tidak dapat ku katakan atas segala nikmat dan karunia Allah swt saya dapat berada di tengah-tengah keluarga yang sangat hangat..

Aku berusaha semampuku untuk melakukan yang terbaik agar aku dapat persembahkan untuk papa,mama,ayuk ,adek , semua orang yang mendukungku, dan ALLAH SWT , Bismillah 🙂

Rahasiaa Dibalik Wudhu

September 27, 2011

 

wudhu

Wudhu adalah senjata bagi seorang mukmin. ALLAH SWT berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kai, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dlm perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yg baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. ALLAH tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi DIA hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-NYA bagimu supaya kamu bersyukur.”
(QS. Al-Maidah: 6)

Wudhu bukan hanya sekedar membersihkan anggota tubuh yg zahir, juga bukan sekedar mensucikan tubuh secara teratur beberapa kali dlm sehari, tetapi pengaruh kejiwaan dan kemuliaan ruh yg dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu lebih dalam dari sekedar apa yg diungkapkan oleh kata-kata, apalagi jika wudhu tersebut dilakukan dengan sempurna dan teliti.

 

Wudhu memiliki peranan besar dlm kehidupan seorang muslim. Wudhu menjadikan seorang muslim selalu tersadar, bersemangat dan bersinar. Rasulullah saw., dlm hadits-nya yg diriwayatkan oleh Imam Muslim bersabda, “Barang siapa yg berwudhu dan melakukan wudhunya dengan baik, maka dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya hingga dosa-dosa tersebut keluar dari bawah kukunya.”

Rasulullah saw., juga bersabda dlm hadits yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abi Umamah, “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya dgn membasuh kedua tangan dan wajahnya, mengusap kepala dan kedua telinganya kemudian berdiri untuk melaksanakan sholat fardhu, maka dosa-dosanya yg dilakukan pada hari itu diampuni, dosa kedua kaki yg dipakai untuk berjalan, dosa kedua tangan yg dipakai untuk memegang, dosa kedua telinga yg dipakai untuk mendengar, dosa kedua mata yg dipakai untuk melihat dan keburukan yg terjadi pada dirinya.”

Tidak diragukan lagi bahwa membasuh anggota tubuh yang selalu terkena debu (seperti tangan, kaki, wajah dsb.), secara umum sangat penting untuk kesehatan. Anggota-anggota tubuh ini sepanjang hari terkena mikroba yg jumlahnya sangat banyak. Mikroba-mikroba tersebut siap menyerang tubuh melalui kulit di daerah-daerah yang terbuka. Ketika seseorang berwudhu, maka mikroba ini akan terkejut dengan geraan-gerakan wudhu yang menyapu bersih dari atas kulit. Apalagi jika wudhu tersebut dilakukan dengan sempurna dan dengan pijatan yang baik. Dengan demikian setelah berwudhu, maka tidak ada lagi bakteri yang tersisa di tubuh, kecuali yang ALLAH kehendaki.

Berkumur

Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.

Membasuh Hidung

Penelitian ilmu modern yang dilakukan oleh tim kedokteran Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyak orang yg berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Tidak diragukan lagi bahwa lubang hidung merupakan tempat yg rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu den melakukan istinsyaq (memasukan dan mengeluarkan air ke dan dari hidung di saat berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri, dan ini mencerminkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Proses ini dapat menjaga manusia akan bahaya pemindahan mikroba dari hidung ke anggota tubuh yg lain.

Membasuh Wajah dan Kedua Telapak Tangan

Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sampai ke siku memiliki manfaat yang sangat besar dalam menghilangkan debu dan mikroba, lebih dari membasuh hidung. Membasuh wajah dan kedua telapak tangan sanpai ke siku juga daat menghilangkan keringat dan permukaan kulit dan membersihkan kulit dari lemak yg dipartisi oleh kelenjar kulit, dan ini biasanya menjadi tempat yg ideal untuk berkembang biaknya bakteri.

Membasuh Kedua Telapak Kaki

Membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara baik danpat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena telapak kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Orang yang berwudhu seakan-akan memijat seluruh tubuhnya satu-persatu, padahal ia hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan tenang dan nyaman yang dirasakan oleh seorang muslim setelah berwudhu.

Sumber : Buku Misteri Pengobatan dalam Sholat (Ahmad bin Salim Baduwelian)

Hikmah dari Kisah perjalanan Habibie dan Ainun

September 27, 2011

Siapa yang tak mengenal sepasang suami istri ini, orang yang hebat dan menjadi tokoh nasional di Republik ini. Sejak awal aku mengenal nama beliau, Pak Habibie, adalah sebagai seorang tokoh yang bergerak di bidang teknologi. Sedangkan istri beliau, Bu Ainun, adalah sebagai seorang dokter. Mengenal nama keduanya di ketika masih berusia kanak-kanak menjadikan beliau berdua sebagai contoh dan teladan, bahkan mencita-citakan tentang masa depan, sebagai seorang insinyur seperti Pak habibie (jadi inget lagunya Susan “cita-citaku”). Yah seperti itulah masa kanak-kanak. Menjelang dewasa, ketika sudah di hadapkan pada satu realita yang jauh dari angan-angan masa kanak-kanak, maka cita-cita itu berubah menyesuaikan keadaan yang ada.

Akan tetapi, walau cita-cita itu jauh dari kenyaataan yang ada, toh menggemari dan meneladai satu tokoh ini juga tak menjadi masalah dan bahkan menjadi satu semangat untuk berbuat hal yang sama walaupun di bidang yang berbeda. Setelah membaca kisah tentang Pak Habibie dan bu Ainun dalam buku yang ditulis oleh Pak Habibie sendiri menjadikan satu spirit yang luar biasa. Bukan hanya tentang bagaimana mengejar sebuah cita-cita, namun juga tentang bagaimana menjadi seorang yang bisa diteladani. Terus terang setelah membaca buku Habibie dan Ainun, menjadi tahu bagaimana seorang itu menjadi orang yang luar biasa. Dibalik kesuksesan seorang laki-laki, maka ada wanita yang mendukungnya. Dan ini dibuktikan langsung oleh Pak Habibie. Aku juga baru menyadari satu hal, bahwa kita sebagai sorang wanita memang harus menuntut ilmu yang setinggi-tingginya. Bukan untuk menjadi pesaing para kaum pria di dunia kerja, namun bisa menjadi partner pria untuk menjadikannya sukses.

Buku ini juga menjadi sebuah jawaban atas paradigma tentang kesetaraan gender, atau emansipasi wanita atau feminisme yang diartikan begitu dangkal. Yah, itulah bagaimana wanita atau istri seharusnya menjadi pusat seluruh energi dari sebuah rumah tangga yang kemudian akan menjadikan pria atau suami lebih maju dan sukses. Dan menurutku inilah yang namanya emansipasi, dimana wanita benar-benar menjadi poros dan pusat energi yang begitu mulia.

Selain itu hikmah yang dapat ku ambil dari buku ini adalah, bagaimana kita bisa berbuat untuk negeri ini. Negeri yang saat diuji dengan pemimpin-pemimpin yang sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan rakyatnya, sehingga kita sebagai kaum muda yang akan menggantikan mereka yang telah nyaman di puncak sana, harus bekerja ekstra keras untuk mempertahankan idealisme dan cita-cita kita. Pasti akan ada jalan menuju puncak itu, hanya saja kita memang harus banyak berkorban. Korbankan apa saja yang kita punya, namun jangan mengorbankan idealisme kita untuk sesuatu yang hanya memberikan keuntungan sesaat bagi kita dan negara ini.

Terima kasih untuk Pak Habibie yang telah memberikan inspirasi melalui kisah bersama Bu Ainun. Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan tempat terbaik untuk Bu Ainun yang telah terlebih dahulu Dia panggil dan juga rahmat serta keberkahan untuk Pak Habibie yang terus berjuang untuk negara ini.

Hal yang penting diingat, jangan menunggu apa yang di berikan negara ini untuk kita tapi berikanlah apapun yang kita punya untuk negara ini.

my La Tahzan

September 26, 2011

Judul : La Tahzan (Jangan bersedih!)

Penulis : DR. ‘Aidh al-Qarni

Penerbit : Qisthi press

Cetakan : ke-18,Maret 2005

Tebal : 572 halaman

Jika kita membaca buku-buku petunjuk cara hidup, nuansa yang akan kita dapatkan dalam buku-buku itu adalah bagaimana kita mencapai kesuksesan dunia, atau lebih tepatnya kesuksesan materiil. Hal ini banyak kita dapatkan dalam buku-buku yang ditulis oleh para penulis barat yang memang hanya berorientasi pada materi semata.

Buku-buku yang dianggap sangat berpengaruh dan menjadi best seller semisal, The Magic of Thinking Big, karya David J. Schwart, How to Stop Worrying and Start Living, karya Dale Carniege, The Seven Habits of Highly Effective Life, karya Steven R. Covey, kita akan mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis ke arah kebahagiaan yang lebih cenderung duniawi daripada ukhrawi. Allah dan akhirat tidak menjadi bagian paling penting dalam kajian-kajian mereka. Di sinilah, menurut orang-orang beriman, letak kekurangannya meski karya-karya mereka enak dibaca. Sisi kerohaniannya terasa begitu kurang.

Berbeda ketika kita membaca buku La Tahzan karya DR. ‘Aidh al-Qarni. Buku ini sangat padat dengan nuansa ukhrawi tanpa mengesampingkan sisi-sisi duniawi. Kita diajak untuk menjadi idealis dengan tetap realistis, menjadi ukhrawi dan duniawi sekaligus, mempersiapkan kehidupan masa kini namun tak lupa masa depan, diajak bekerja dengan keras dan diajak pula beristirahat.

Dari 572 halaman dan banyak sekali bab yang terdapat pada buku La Tahzan, saya sangat tertarik pada bab ke-3 “Hari Ini Milik Anda”. Pada bab ini DR. ‘Aidh al-Qarni membahas tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi masa lalu yang telah terjadi dan masa depan yang masih belum terjadi. Beliau menuntun kita untuk tidak perlu bersedih dan menyesal dengan apa yang telah terjadi pada diri kita. Penyesalan terhadap masa lalu tersebut sangat merugikan kita dan tidak akan dapat memutar waktu kembali. Cemas dan gelisah terhadap masa depan juga merugikan kita, karena masa depan itu masih gaib dan hanya Allah yang tahu.

Kita sebenarnya sangat merugi jika harus menyesal dan cemas terhadap masa lalu dan masa depan. Kita semestinya memiliki prinsip : Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini kita dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah kita makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan kita?

Jika kita dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa kita harus bersedih atas air asin yang kita minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?

Selain bab “Hari Ini Milik Anda” yang sangat menarik dan menuntun. Gaya bahasa dan penulisan yang lugas pada buku ini, seakan meninggalkan nuansa buku-buku Arab klasik meski membahas tema yang sama. Buku La Tahzan ini terasa lebih modern dan dapat diterima oleh semua kalangan tanpa terkecuali.

Setiap karya manusia pasti memiliki kekuranngan. Begitu pula pada buku La Tahzan. Cover buku berwarna kuning ini terasa keras sehingga jika kita terlalu lama membaca dan memegangnya, tangan kita akan sedikit pegal dan kaku.

Terlepas dari kekurangan pada sisi cover, buku ini banyak memiliki kebaikan dan kelebihan. Kita harus menjadi manusia Islam yang bahagia ukhrawi maupun duniawi. Kita harus mensyukuri semua yang telah diberikan Allah dan jangan bersedih atas cobaan dan keterbatasan yang diberi-Nya kepada kita. Buku La Tahzan ini sangat banyak memberikan petunjuk cara hidup bahagia ukhrawi dan duniawi.

my first blog

September 26, 2011

there is a will there is a way 🙂

Hello world!

September 24, 2011

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.